REPUBLIKA.CO.ID,Usai didepak dari jabatan pelatih timnas Indonesia
oleh rezim PSSI anyar, Alfred Riedl sempat memosisikan diri di pihak
netral terhadap sang suksesor, Wim Rijsbergen.
Namun, dengan catatan Tim Merah-Putih yang melempem di tangan
pria Belanda berusia 59 tahun itu, kalah beruntun di tiga partai
terakhir -- satu di laga ujicoba kontra Yordania dan sisanya di
kualifikasi Piala Dunia 2014, ditambah sikapnya yang keras terhadap
Firman Utina cs., Riedl pun tak segan mencap Wim tak pantas menangani
Indonesia.
Opini tersebut diungkapkan Rield dalam wawancara dengan pemimpin redaksi GOAL.com Indonesia, Bima Said, Kamis (8/9).
Selain itu, eks arsitek Vietnam dan Laos itu juga menyampaikan
perkembangan upayanya dalam kasus melawan PSSI yang dianggap banyak
pihak tak punya alasan kuat memecatnya.
Namun, meski telah dikecewakan, Riedl ternyata tak menutup pintu
terhadap probabilitas kembali menangani Tim Garuda. Berikut kutipan
wawancaranya:
GOAL.com: Bagaimana tanggapan Anda terhadap kekalahan yang dialami Indonesia dari Iran dan Bahrain?
Alfred Riedl: Saya hanya menyaksikan pertandingan Indonesia melawan
Bahrain. Mereka bermain tanpa inspirasi, spirit dan lemah secara taktis.
GOAL.com: Anda memilih pemain-pemain ini sebelum timnas ditangani Wim
Rijsbergen. Dari dua kekalahan tersebut, apa yang berubah dari
permainan timnas?
Alfred Riedl: Hampir semua pemain saya pilih karena mereka yang
terbaik di Indonesia - pemain yang sama yang lolos melawan Turkmenistan.
Tentunya bisa mengganti dua atau tiga pemain dengan yang lain tapi
tidak lebih dari itu. Pertanyaannya adalah, apa yang dilakukan staf
pelatih dengan para pemain? Bagaimana mereka mengatasi tekanan terhadap
pemain, dan lain-lain? Banyak hal yang perlu dipertanyakan kepada
pelatih dan staf teknisnya.
GOAL.com: Apa tanggapan Anda mengenai pernyataan Wim Rijsbergen usai
pertandingan melawan Bahrain, yang menyebut pemain-pemain Indonesia yang
Anda pilih tidak siap di level internasional?
Alfred Riedl: Hal itu tergantung pemahaman Anda terhadap level
internasional. Dia harus melatih dan membimbing timnas Indonesia. Tim
ini bukan Jerman atau Belanda! Dia harus tahu di mana dia bekerja!
Minimal para suporter ingin melihat pemain berlari dan berjuang.
GOAL.com: Apa komentar Anda tentang sikap Wim yang menyalahkan para pemain timnas usai kekalahan dari Bahrain?
Alfred Riedl: Ketika Rijsbergen ditunjuk [sebagai pelatih timnas],
saya bersikap netral terhadap pelatih baru. Tapi, saya mendengar dari
berbagai saksi bahwa pelatih menghina pemain saat turun minum melawan
Bahrain. Dia berteriak "f*ck you all, apabila kalian tidak bermain baik
di babak kedua saya akan tendang kalian semua dari tim ini" [If you
don't play better in the second half I will kick all of you out.] Bukan
main tapi sungguh nyata! Daripada memberi semangat kepada para pemain
usai tertinggal 1-0, dia malah menghina mereka. Di Eropa, [kalau seperti
itu] Anda bisa langsung dipecat, atau pemain memukul Anda! Setelah itu
saya tidak lagi berpihak pada Rijsbergen. Dia tidak layak menjadi
pelatih timnas Indonesia! Sekitar tujuh pemain sudah mengumumkan mereka
tidak akan lagi bermain di bawah pelatih ini. Masalah besar bagi PSSI.
GOAL.com: Banyak yang menginginkan Anda kembali menangani
timnas. Bahkan Anda sempat menjadi trending topic di Twitter usai
pertandingan melawan Bahrain. Komentar Anda?
Alfred Riedl: Kami tidak mampu memenangkan
Piala AFF tapi kami mampu mengubah perasaan para suporter untuk timnas.
Kedisiplinan, yang menjadi masalah pada tim sekarang ini seperti Boaz
[Solossa], [Ian Louis] Kabes, dan [Kurnia] Meiga, juga komitmen kepada
bangsa, iktikad, suatu hal baru yang dilihat suporter Indonesia telah
lahir. Kami membangun antusiasme baru. Mungkin suatu hari saya akan
kembali bekerja untuk timnas. Dalam bisnis gila ini Anda tidak akan
pernah tahu.
GOAL.com: Jadi, apabila kasus dengan PSSI telah diselesaikan,
dan PSSI kembali menawarkan tugas melatih timnas Indonesia, apakah Anda
akan menerima?
Alfred Riedl: Ya, saya ulangi. Mungkin suatu saat nanti saya bisa kembali bekerja untuk timnas. Anda tidak akan pernah tahu dalam bisnis ini.
GOAL.com: Bagaimana perkembangan kasus Anda yang telah dilaporkan ke FIFA?
Alfred Riedl: Kasus dengan PSSI sudah
beberapa minggu masuk FIFA, dan mereka akan mengambil keputusan. Saya
hanya sekali bertemu dengan PSSI, sekitar dua minggu setelah saya
dipecat. Sejak itu tidak pernah berhubungan lagi dengan PSSI.
GOAL.com: Apa harapan Anda dalam kasus FIFA ini?
Alfred Riedl: FIFA akan mengambil keputusan yang tepat. Mereka akan membantu saya!
GOAL.com: Bagaimana masa depan Anda? Apakah Anda telah ditawari pekerjaan oleh klub Indonesia atau negara lainnya?
Alfred Riedl: Saya akan terbang ke Laos dalam beberapa hari
ke depan untuk berdiskusi [dengan asosiasi sepakbola Laos]. Ada
perbincangan lainnya dengan sejumlah pihak, termasuk di Indonesia.
Kemungkinan besar saya akan meninggalkan Jakarta dalam dua pekan ke
depan kalau tidak ada hal luar biasa yang terjadi.
No comments:
Post a Comment
Great minds discuss ideas
Average minds discuss events
Small minds discuss people
- Eleanor Roosevelt