Saturday, September 3, 2011

Harry Potter : "History of Magic"

Sejarah Dunia Sihir

Pada awalnya, kaum penyihir dan kaum non-penyihir, atau yang biasa penyihir sebut dengan Muggle, hidup berdampingan dengan harmonis dalam suasana yang aman dan tenteram. Mereka saling percaya satu sama lain dan sebisa mungkin menghindari permusuhan di antara dua kaum. Bukti dari hal tersebut adalah di Mesir Kuno, para penyihir dihormati oleh para penduduk Muggle. Pada saat itu, Muggle sama sekali tidak takut pada penyihir, mereka percaya kalau kaum penyihir menggunakan kekuatan sihir mereka demi kebaikan atau pada saat-saat terdesak, tidak seperti Muggle pada zaman sekarang yang langsung takut dengan segala sesuatu yang berbau sihir.

Keharmonisan kedua kaum ini berlangsung selama berabad-abad. Namun pada suatu waktu, Muggle mulai beranggapan kalau Para Penyihir tidak lagi menggunakan sihirnya untuk berbuat kebaikan, melainkan untuk menguasai para Muggle, selanjutnya menguasai dunia dan kemudian menghancurkan dunia Muggle. Kecurigaan kaum Muggle ini, membuat hubungan di antara kedua kaum retak. Kedua kaum mulai saling memisahkan diri satu sama lain. Keributan dan peperangan pun mulai terjadi di antara kedua kaum. Tdk sedikit dari kaum Penyihir yang dianiaya dan disiksa oleh para Muggle tersebut.

Peperangan dan pertempuran yang terjadi di antara kedua kaum semakin hari semakin sengit dan berbahaya. Maka, empat orang penyihir yg dianggap sebagai penyihir paling kuat pada zaman itu, (Godric Gryffindor, Rowena Ravenclaw, Helga Hufflepuff dan Salazar Slytherin) memutuskan untuk membentuk sekolah sihir dimana para penyihir muda akan belajar dan dilatih untuk menggunakan sihir dengan baik di sekolah itu. Mereka akan diberikan berbagai pengetahuan mengenai sihir dan hal-hal yang berhubungan dengan sihir dan juga tentang Muggle. Mereka juga akan diberikan pengajaran bagaimana cara mengendalikan sihir mereka agar tidak tak terkendali dan menyebabkan hal yang buruk. Sekolah ini dibangun dan diberi sihir perlindungan sedemikian rupa hingga jauh dari campur tangan Muggle. Sekolah sihir ini, Hogwarts, dibangun sebelum awal dari masa millennium.

Dari tahun ke tahun, perang terus berkecamuk dan bertambah parah di antara kedua kaum tersebut. Bahkan pada abad ke-14, Muggle yang sudah mulai ketakutan akan kekuatan sihir mulai melakukan pembakaran pada penyihir-penyihir yang mereka tangkap. Hal ini tidak terlalu menjadi masalah bagi para penyihir karena mereka bisa menggunakan mantra Pembeku Api untuk mengantisipasinya. Namun, karena kondisi yang terus memburuk, sekitar tahun 1600-1700, kaum penyihir akhirnya mengambil tindakan untuk menyingkirkan para Muggle dari komunitas sihir. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perang lebih lanjut dan bertambahnya korban dari kedua belah pihak.

Pada tahun-tahun terakhir, terjadi perubahan pola pikiran pada beberapa penyihir. Mereka mencoba untuk menghentikan pertikaian yang sudah terjadi diantara kaum Muggle dan kaum penyihir selama berabad-abad, dan mencoba untuk menyatukan kembali kedua kaum seperti sedia kala, dimana kedua kaum tersebut hidup rukun dan saling menghormati satu sama lain.


Hogsmeade

I.Pendahuluan
Hogsmeade adalah sebuah surga kecil bagi para murid kelas tiga ke atas untuk berbelanja, berkencan, atau bahkan sekedar meregangkan otot-otot kaki sambil mengemut permen yang bermacam-macam jenisnya. Untungnya, Hogsmeade terletak dekat sekali dengan Hogwarts (sebelah barat laut Hogwarts). Hanya dengan cara menjulurkan kaki keluar dari gerbang Hogwarts, mengikuti tanda panah, melewati Stasiun Hogsmeade dimana Hogwarts Express berada, dan melangkahi rel keretanya, Hogsmeade benar-benar akan langsung terlihat di depan mata. Tentu saja, perlu surat izin khusus dan umur yang cukup untuk berkunjung ke desa ini. Hubungi Profesor McGonagall untuk lebih jelasnya.

II. Sejarah Singkat
Hogsmeade ditemukan oleh Hengist of Woodcroft—yang disiksa oleh para Muggle saat jaman pembantaian penyihir—beberapa ratus tahun yang lalu kurang lebih hampir sama dengan ditemukannya Hogwarts, waktu yang sungguh lama. Tentu tidak mengejutkan melihat bagaimana sekarang Hogsmeade berkembang menjadi desa yang penuh barang menggiurkan yang dapat membuat pengunjung merogoh kantungnya. Namun kapan tepatnya Hogsmeade berkembang menjadi tempat belanja seperti sekarang, tidak ada dokumen yang memaparkan dengan jelas sehingga sulit menerka dengan tepat bagaimana Hogsmeade berkembang.

Pada tahun 1973, terjadi kegemparan di Hogsmeade. Kelompok yang disebut Death Eaters tanpa diduga membuat kekacauan yang amat sangat. Kerusakan dimana-mana dan juga menimpa Toko Lelucon Zonko yang terletak di High Street. Tragedi tewasnya tiga murid Hogwarts menimbulkan kebijakan baru dari pihak Hogwarts : hanya murid kelas tiga ke atas yang diperbolehkan mengunjungi Hogsmeade dan disertai dengan surat izin oleh orang tua maupun wali. Trauma yang dialami oleh Hogwarts membuat kunjungan Hogsmeade dihentikan satu tahun ajaran, dan baru diadakan kembali tahun 1975 dengan kebijakan baru tersebut.

III. Delapan Toko Laris Manis
Peta berikut setidaknya dapat membantu untuk memahami penjelasan masing-masing toko di Hogsmeade.

1. The Three Broomstick
Begitu memasuki Hogsmeade, toko inilah yang paling mudah untuk ditemui. Madam Rosmerta memiliki resep-resep khusus yang membuat para pengunjung selalu kembali untuk memesan Butterbeer, Mead (minuman alkohol dari madu), bahkan sirop ceri, rum currant merah, dan Gillywater benar-benar menggoyang lidah. Harga pun terjangkau. Tempat minum paling nyaman dan paling bersih di Hogsmeade lengkap dengan Madam Rosmerta yang ramah dan cantik. Berikut resep Butterbeer dari Madam Rosmerta. Semoga ketika Anda mencobanya, rasanya akan benar-benar seenak buatan Madam Rosmerta.

BUTTERBEER
Bahan :
• 1 gelas (8 ons) club soda /cream soda
• ½ gelas (4 ons) sirup butterscotch (gula-gula yang terbuat dari gula merah dan mentega) atau boleh diganti ice cream topping
• ½ sendok teh mentega

Langkah-Langkah :
1. Siapkan masing-masing 8 ons butterscotch dan mentega ke dalam dua gelas. Masukkan ke dalam microwave dengan suhu tinggi selama 1 sampai 1½ menit atau sampai butterscotch bergelembung dan butter menggumpal/ kental.
2. Campur keduanya dan dinginkan selama 30 detik, kemudian campurkan dengan club soda. Aduk perlahan.
3. Sajikan selagi hangat. Ketagihan secara permanen tidak ditanggung!

2. Honeydukes Sweetshop
Ambrosius Flume memiliki toko permen paling lengkap sedunia. Tokonya penuh rak hijau tua dengan stoples penuh permen mengejutkan. Potongan-potongan krim nogat, permen kelapa merah muda bening, toffe besar warna madu, beratus-ratus jenis cokelat, Siput Jelly, sampai Cuka Meletup yang dapat membuat lidah berlubang. Yang paling diminati adalah Kacang Segala Rasa Bertie Botts yang dituang di dalam tong besar di pojok depan toko. Tong lain berisi Kumbang Berdesing—permen yang dapat melayang dan tong Kerumunan Kecoak yang berantena. Di suatu ruangan terdapat permen-permen dengan special effect : Permen Karet Tiup Drooble (permen karet dengan gelembung biru yang sulit meletus), Benang Gigi Segar Rasa Mint, Merica Setan, Pepermin Kodok, Permen Pena Bulu yang dapat dipakai mengelabui guru alih-alih sedang mencatat pelajaran, Tikus Es, dan permen yang meledak. Di sudut toko paling jauh terdapat permen Rasa-Rasa Aneh. Tentu saja, harga terjangkau.

3. Zonko’s Joke Shop
Zonko memiliki banyak senjata ampuh bagi mereka yang gemar bersenang-senang dan menanggung resiko. Banyak barang-barang lelucon dan tipuan seperti Bom Kotoran, Permen Batuk, Sabun Telur Katak, Cangkir Teh Penggigit Hidung, Buku Soneta Penyihir, Telinga Terjulur, dan barang iseng lainnya. Kini Zonko sudah buka lagi sejak ditutup—terpaksa ditutup karena hancur berantakan oleh ulah Death Eaters—dengan barang-barang yang tetap dapat memenuhi imajinasi liar tukang lelucon.

4. Gladrags Wizardwear
Bersebelahan dengan Zonko’s Joke Shop. Seperti toko Madam Malkin namun bedanya, di toko ini menjual barang-barang yang tidak seelegan jubah-jubah buatan Madam Malkin. Bahkan disini bisa ditemukan kaus kaki butut yang nyaman. Cocok untuk kantung kering namun tetap menuntut kenyamanan dalam berpakaian, meski harus melupakan ’gaya’ untuk sementara.

5. Scrivenshaft’s Quill Shop
Terdapat di ujung pertigaan Hogsmeade, bersebelahan dengan Gladrags Wizardwear. Menjual pena-pena bulu yang paling hebat dan paling indah dengan warna yang bisa dipilih sendiri. Bulu buatannya paling bagus dengan harga yang pantas. Bulunya tidak menyebabkan alergi dan tidak menimbulkan bersin-bersin saking halusnya buatan Scrivenshaft.

6. Madam Puddifoot’s
Tempatnya para pasangan berkencan. Baik itu kencan pertama maupun kencan yang keberapa puluh kalinya. Madam Puddifoot’s adalah tempat minum teh kecil di ujung Hogsmeade (berbelok ke kiri dari Scrivenshaft’s) dan beruap. Segalanya didekorasi pita dan rimpel. Saat Valentine, dekorasi dipermanis dengan kerubi—malaikat kecil—keemasan yang suka menebarkan konfeti merah jambu di tiap meja pengunjung.

7. Dervish and Banges
Terdapat di seberang Scrivenshaft’s. Menjual dan menawarkan perbaikan barang-barang sihir dan gaib. Teropong Curiga Saku dapat ditemukan di toko ini. Mungkin malah HANYA di toko ini.

8. The Hog’s Head
Tempat minum paling suram dan paling kumuh. Terletak pertigaan ke arah kanan, di ujung jalan Hogsmeade. Jarang dikunjungi. Pemiliknya bernama Aberforth, sama suramnya seperti toko miliknya. Toko ini pernah menjadi markas saat pemberontakan Goblin tahun 1612. Biasanya para murid Hogwarts menghindari toko ini karena pengunjungnya rata-rata penyihir bertampang seram, meski belum tentu mereka jahat atau bagaimana.

No comments:

Post a Comment

Great minds discuss ideas
Average minds discuss events
Small minds discuss people

- Eleanor Roosevelt